Filled Under:

Penggunaan Alat Ukur dan Pengawatannya


Penggunaan alat ukur listrik yang dimaksud disini adalah penggunaan alat ukur yang biasa dan umum digunakan pada jaringan listrik PLN.

1. Ampere Meter / Meter arus
Alat ukur ini digunakan untuk mengukur besarnya arus/aliran listrik.
Cara penyambungan dari ampere meter adalah dengan menghubungkan secara seri dengan sumber daya listrik (power source). 


Mengukur tegangan dengan alat tersebut diatas adalah :
·         Tegangan fasa - Netral (TR) :
            VR-N adalah tegangan fasa R dan Netral (220 V)
            VS-N adalah tegangan fasa S dan Netral (220 V)
            VT-N adalah tegangan fasa T dan Netral (220 V)
·         Tegangan fasa - fasa (TR) :
            VR-S adalah tegangan fasa R dan S (380 V)
            VS-T adalah tegangan fasa S dan T (380 V)
            VT-R adalah tegangan fasa T dan R (380 V)

2. Volt Meter / Meter tegangan
Alat ukur ini digunakan untuk mengukur besarnya tegangan listrik.
Cara penyambungan dari volt meter adalah dengan menghubungkan paralel dengan beban/sumber listrik (power source).


3. Cosphi Meter (cos φ)
Alat ini digunakan untuk mengetahui besarnya faktor kerja (power factor) yang merupakan beda fasa antara tegangan dan arus. Cara penyambungan adalah sama dengan pengukuran watt meter, seperti pada gambar dibawah ini:


 Cos phi meter banyak digunakan dan terpasang pada :
·         Panel pengukuran mesin pembangkit
·         Panel gardu hubung gardu induk
·         Alat pengujian, alat penerangan dan lain-lain.

Pengukuran power factor (cos φ)
Pengukuran power factor dapat diukur untuk listrik 1 fasa (2 kawat), atau listrik 3 fasa (4 kawat), dalam hal ini salah satu kabel dari alat ukur disambung ke penghantar fasa dan kabel yang lain (2 kabel) disambung ke Netral.


Catatan: lihat penempatan kabel merah dan Ampere meter.

4. Frekwensi Meter
Frekwensi meter digunakan untuk mengetahui frekwensi (berulang) gelombang sinusoidal arus bolak-balik, yang merupakan jumlah siklus gelombang sinusoidal perdetik (cycle/second).


Frekwensi meter mempunyai peranan cukup penting khususnya dalam mensinkronisasikan (memparalelkan) 2 unit mesin pembangkit dan stabilnya frekwensi merupakan petunjuk kestabilan mesin pembangkit.

5. Watt Meter
Alat ukur untuk mengetahui besarnya daya nyata (daya aktif). Pada Watt meter terdapat spoel/belitan arus dan spoel/belitan tegangan, sehingga cara penyambungan watt meter pada umumnya merupakan kombinasi cara penyambungan volt meter dan ampere meter.


6. kWh Meter (pengukuran tak langsung)
kWh Meter digunakan untuk mengukur energi arus bolak-balik, sebagai alat ukur pemakaian energi yang di gunakan pelanggan. Gambar dibawah ini adalah pengukuran tak langsung (dengan alat bantu CT & PT).


7. MEGGER (Mega Ohm Meter)
Megger digunakan untuk mengukur tahanan isolasi dari peralatan listrik maupun instalasi listrik. Output dari alat ukur ini tegangan arus searah. Untuk kabel TR = 5000 Vdc dan untuk kabel TM = 50 kVdc. Pemakaian tegangan DC karena membangkitkannya lebih lebih mudah dibandingkan tegangan AC.
Besar tegangan tersebut pada umunya adalah : 500, 1000, 2000 atau 5000 volt dan batas pengukuran dapat bervariasi antara 0,02 sampai 20 meter ohm dan 5 sampai 5000 meter ohm dan lain-lain sesuai dengan sumber tegangan dari megger tersebut.
Dengan demikian, maka sumber tegangan megger yang dipilih tidak hanya tergantung dari batas pengukur, akan tetapi juga terhadap tegangan kerja (system tegangan) dari peralatan ataupun instansi yang akan diuji isolasinya.
Dewasa ini telah banyak pula megger yang mengeluarkan tegangan tinggi, yang didapatkannya dari baterai sebesar 8 – 12 volt (megger dengan sistem elektronis).
Megger dengan bateri umumnya membangkitkan tegangan tinggi yang jauh lebih stabil dibanding megger dengan generator yang diputar dengan tangan. 


Megger ini banyak digunakan petugas dalam mengukur tahanan isolasi pada :
·         Kabel instalasi pada rumah-rumah/bangunan
·         Kabel tegangan rendah
·         Kabel tegangan tinggi
·         Transformator, OCB dan peralatan listrik lainnya.

8. Phasa Squence
Alat ukur ini digunakan untuk mengetahui benar atau tidaknya urutan fasa sistem tegangan listrik 3 fasa. Pengukuran ini dilakukan saat ada pekerjaan di Rak TR dan TM. Alat ini sangat penting arti khususnya dalam melaksanakan penyambungan gardu-gardu ataupun konsumen listrik, karena kesalahan urutan phasa dapat menimbulkan : Kerusakan pada peralatan/mesin antara lain putaran motor listrik terbalik, putaran piringan Kwh meter menjadi lambat ataupun terhenti sama sekali, dll.


Sesuai dengan keterangan diatas alat ukur ini sangat diperlukan petugas dalam melaksanakan penyambungan listrik pada : Pusat-pusat pembangkit, gardu hubung, Gardu induk, gardu distribusi, konsumen listrik lainnya.

9. Earth Tester
Biasa disebut dengan Meger Tanah atau Earth Tester (satuannya Ohm), digunakan untuk mengukur tahanan pentanahan kerangka kubikel dan pentanahan kabel. Terminal alat ukur terdiri dari 3 ( tiga ) buah, 1 ( satu ) dihubungkan dengan elektroda yang akan diukur nilai tahanan pentanahannya dan 2 ( dua ) dihubungkan dengan elektroda bantu yang merupakan bagian dari alat ukurnya. Ketelitian hasil tergantung dari cukupnya energi yang ada pada batere.


10. Injection Current Test
Injection Current Test digunakan untuk menguji ratio Trafo Arus. Injeksi arus pada sisi primer dari trafo arus (CT).


11. Relay Tester
Relay Tester berfungsi untuk menguji relay sekunder (Over Load Relay) yang dipasang pada pelanggan TM.


12. Stop Watch
Stop Watch dipergunakan untuk mengetahui waktu pada suatu pekerjaan yang akan diukur/diuji.
Biasanya digunakan untuk menguji putaran kWh mekanik 1 fasa.


Saat kWh meter akan di uji, perhatikan tanda warna hitam pada piringan posisinya menghadap penguji. Dari sini mulai start stop watch. Selanjutnya diinginkan beberapa putaran, misal: 5 putaran yang berakhir warna hitam di piringan menghadap kembali ke penguji dan stop watch di matikan (off). Lihat beberapa detik tercantum pada stop watch. (misal 42 detik). Jadi, dalam ini putaran piringan kWh meter mekanik yang diuji adalah: 5 putaran dalam waktu 42 detik.

Written by

General Contractor, Leveransir dan Instalatir. Alamat: Jl. C. Heatubun, Lorong Teratai, RT.003/-, Timika - Papua (99910)

1 komentar:

  1. Mohon penjelasan pada gambar pemasangan cosphi , di mana ada 3 ct, apakah berarti ada cosphi meter khusus atau harus pakai 3 cosphi meter. lalu kalau arus yg lewat di ct itu mencapai 50 A apakah harus pakai ct yg sesuai dan cosphi meter juga yg ukuran mampu menahan arus yg besar juga. terima kasih atas perhatiannya.

    hormat saya

    Tulus.s

    BalasHapus

© 2014 iPRESS. All rights resevered. Designed by Kanaan Jaya